Cintamu Hanya Seceng

Kamis, 13 November 2008


"Tiada kata yg bisa kusampaikan selain maaf dan terima kasih, telah memberikan arti di hidupku yang sempit ini. Aku harus pergi bukan u/ meninggalkanmu, tapi hanya ingin terlepas darimu"

Kutipan di atas saya ambil dari puisi seseorang kepada kekasihnya di lembar uang seribu rupiah (seceng). Saya yakin, kalian juga sering menjumpai uang rupiah (uang kertas) dicorat-coret dengan tinta permanen, entah isinya puitis, makian, ato ucapan salam. Klo itu uang dollar, pasti tidak laku dan tidak bisa ditukarkan di money changer. Kelipat aj bank ga mau terima, apalagi dicorat-coret! Mungkin karena banyaknya kasus-kasus tersebut, Bank Indonesia pernah melakukan kampanye "pelestarian" uang rupiah dengan slogan 3D: Didapat, Disayang, Disimpan. Secara teknis, BI menghimbau agar uang jangan basah, jangan diremas, jangan dilipat, jangan distaples, dan jangan dicorat-coret (5 don't).

Sekarang, kembali ke masalah corat-coret uang kertas. Sepengetahuan saya selama ini, corat-coret dilakukan di lembaran uang dengan nominal kecil, misal seratus (warna merah), lima ratus (warna hijau), dan seribu (warna biru). Karena uang seratus dan lima ratus sudah tidak diterbitkan dalam bentuk uang kertas, corat-coret banyak dilakukan di uang seribu, kalau punya modal lumayan..... ya dilakukan di uang lima ribuan. Saya belum mendapati corat-coret di uang lima puluh ribu dan seratus ribu, paling-paling uangnya sudah kumal aja.

Seharusnya, kalau untuk membuktikan betapa bernilaianya cinta si penulis terhadap kekasihnya, ungkapan rasa dituangkan di lembaran uang kertas pecahan tertinggi. Kalau ditulis di lembaran seribu, kesan yang muncul adalah cintanya itu murahan. Apalagi klo ditulis di lembaran seribu dan lusuh; cintanya murahan dan usang.

***###***

Untuk para pengagumku:
Silakan tulis ungkapan perasaan hatimu padaku di lembaran seratus ribu rupiah sebanyak-banyaknya. Kemudian, berikanlah secara tulus ikhlas langsung kepadaku. Jikapun nanti tak bisa kuterima cintamu, akan kuterima dengan tulus uang pemberianmu. Terima kasih.


Diposting oleh alhayat di 11/13/2008  

2 komentar:

Wah... cintanya cuma bernilai seribu rupiah ya... he3x

Agust Wahyu mengatakan...
20 November 2008 pukul 14.51  

ungkapan yang bagus. salam kenal mas

Multama Nazri mengatakan...
21 November 2008 pukul 09.43  

Posting Komentar

Blogger Login Form

Please enter your username and password to enter your Blogger Dasboard page!