Kebersamaan itu Begitu Mengagumkan

Senin, 01 Desember 2008


“Jika ingin selalu berbau wangi, dekatilah penjual parfum”


Hati manusia itu sebenarnya sangat labil, kadang kuat penuh tekad dan semangat, namun tak jarang lemah dan mudah menyerah. Aktivitas yang telah kita niatkan dengan menggebu-gebu dan direncanakan dengan seksama, belum tentu dapat dilaksanakan pada waktunya. Penyakit malas itu agak susah obatnya, tapi bukan berarti tidak dapat diatasi. Penyakit malas bukanlah penyakit turunan.

Sebenernya sudah dari dulu aku pengen jogging minggu pagi untuk melenturkan otot-otot dan menjaga aliran darah tetap lancar serta jantung sehat. Berkali-kali keinginan hanya sebatas niat, tak pernah terealisasi. Berbagai skenario telah dirancang untuk mensukseskan misi, seperti pasang alarm, tidur tak terlalu larut malam. Namun setelah bangun tidur tetap saja berat melangkah, badan terasa lelah, mata berat sebelah... dasar payah. Hingga akhirnya terinspirasi istilah Mestakung (Semesta Alam Mendukung) yang dicetuskan oleh Yohanes Surya, pakar fisika Indonesia ternama.

Dalam hal ini mestakung saya maknai sebagai lingkungan yang kondusif (maaf Om Surya kalau mingkin salah mengartikan karena baca bukunya baru judulnya doank, ntar klo dah gajian aku beli bukunya… insyaallah). Metode ini cocok bagi hati/niat kita yang lagi lemah. Bila ingin mengerjakan sesuatu, ajaklah teman atau carilah kelompok/komunitas yang sesuai dengan keinginan yang ingin kamu kerjakan. Misalnya, pengin joging minggu pagi, ya datang ke Gelora Bung Karno, jangan ke Taman Lawang; pengin jadi anak sholeh, ya gaulnya sama anak-anak masjid, jangan sama preman; pengin lulus ujian, ya bikin kelompok belajar, jangan bikin kelompok tawuran, dsb.

Sungguh kebersamaan itu mengagumkan (red. Mestakung). Aku yakin kita pernah membuktikannya sendiri, tapi mungkin tanpa disadari. Ketika ku lari sendirian di lapangan bola yang sepi, satu putaran saja rasanya jantung mau copot. Ketika kemarin minggu di Gelora Bung Karno, ku bisa tahan jogging kurang lebih dua jam (termasuk jalan kaki, tengok kanan-kiri cari ”pemadangan indah”, berhenti sejenak ikut senam), total sekitar 8 putaran. Paling enak ketika lari dalam rombongan sehingga ga perlu lari zig-zag di sela-sela orang lain atau ga perlu ngerèm mendadak klo ada anak kecil nylonong lepas dari kawalan ortunya, dan bisa tiga putaran tanpa berhenti. Lelah dan cucuran keringat ga terasa, bahkan tidak terasa haus.

Begitu pula niatku untuk menulis artikel selalu kandas di tengah jalan. Dengan memiliki blog sendiri, aku berharap dapat mengkondisikan diri untuk tetap dan terus menulis, minilah nimbrung berkomentar di tulisan para blogger lainnya. Mari bersama-sama mengembangkan budaya menulis demi peradaban bangsa yang lebih baik. ”Bersama Kita Bisa? Yes We Can”.

Diposting oleh alhayat di 12/01/2008  

3 komentar:

Yes We Can!!!
Bukan kampanye tho....
Anyway semua memang berawal dari individu. Yes We Can.....

Anonim mengatakan...
2 Desember 2008 pukul 22.03  

Yes We can.....

Bukan kampanye khan??

Anonim mengatakan...
3 Desember 2008 pukul 07.14  

MataP mas...
:D

Opa mengatakan...
5 Desember 2008 pukul 14.54  

Posting Komentar

Blogger Login Form

Please enter your username and password to enter your Blogger Dasboard page!