Sekarang, kembali ke masalah corat-coret uang kertas. Sepengetahuan saya selama ini, corat-coret dilakukan di lembaran uang dengan nominal kecil, misal seratus (warna merah), lima ratus (warna hijau), dan seribu (warna biru). Karena uang seratus dan lima ratus sudah tidak diterbitkan dalam bentuk uang kertas, corat-coret banyak dilakukan di uang seribu, kalau punya modal lumayan..... ya dilakukan di uang lima ribuan. Saya belum mendapati corat-coret di uang lima puluh ribu dan seratus ribu, paling-paling uangnya sudah kumal aja.
Seharusnya, kalau untuk membuktikan betapa bernilaianya cinta si penulis terhadap kekasihnya, ungkapan rasa dituangkan di lembaran uang kertas pecahan tertinggi. Kalau ditulis di lembaran seribu, kesan yang muncul adalah cintanya itu murahan. Apalagi klo ditulis di lembaran seribu dan lusuh; cintanya murahan dan usang.
***###***
Untuk para pengagumku:
Silakan tulis ungkapan perasaan hatimu padaku di lembaran seratus ribu rupiah sebanyak-banyaknya. Kemudian, berikanlah secara tulus ikhlas langsung kepadaku. Jikapun nanti tak bisa kuterima cintamu, akan kuterima dengan tulus uang pemberianmu. Terima kasih.
Wah... cintanya cuma bernilai seribu rupiah ya... he3x